Mendidik Anak Cara Rasulullah Saw. Sebagai Muslim adalah kewajiban kita untuk
mengikuti petunjuk Nabi di setiap segi kehidupan kita. Terlebih tentang tata
cara mendidik anak. Ikuti pesan Rasullullah tentang cara mendidik anak.
Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah
lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan
saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”.
Sesungguhnya barangsiapa awal dan
akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun,
maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, j Iuz 6, hal.
398 dari Ibn abbas). Jadi dalam mendidik anak cara Rasulullah saw yang pertama adalah tentang
pengenalan tauhid.
Berdasarkan Hadist Nabi di atas,
maka,dalam kitab Al Amali hal.475, Imam Al Baqir dan Imam ash Shadiq
raadiyallahu ‘anhuma berkata, tahapan untuk mengenalkan Allah kepada anak
adalah:
1. Pada usia 3 tahun, ajarkan
kepadanya kalimah Tauhid, “Laila ha illallah” sebanyak tujuh kali.
2. Pada usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan
kepadanya kalimah “Muhammad Rasullullah.”
Mendidik anak tentang Salat
Masih dalam kitab yang sama, Imam al
Baqir dan Imam ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita mengenalkan
dan mendidik anak cara Rasulullah saw tentang salat.
1. Setelah anak usia 5 tahun dan telah
memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu ajarkan
padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya salat.
2. Pada usia tujuh tahun ajaklah ia
untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk
melakukan salat.
3. Tata cara berwudhu secara penuh
boleh diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan salat serta
pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat di terapkan pada usia ini.
Karena pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan
dan tata tertib.
Hak anak dalam pendidikan
Berkaitan dengan mendidik
anak cara Rasulullah saw, ada beberapa hal yang harus orang tua
lakukan antara lain
1. Memberikan nama yang baik.
2. Diakikahkan dan dipotong rambutnya
(akan lebih baik dilakukan pada hari ketujuh).
3. Ada hak anak yang tertambat pada
ayahnya yaitu mendapat pengajaran budi pekerti yang luhur, menulis, dan latihan
fisik yang menyehatkan badannya serta diwarisi harta yang halal.
Tentang ibadah-ibadah dan amalan
lainnya
Saat anak mendekati usia baligh, maka
wajib bagi orang tua untuk mmengenalkannya dengan puasa serta mewajibkan salat.
Selain itu juga memerintahkan padanya untuk mencari ilmu, menghafal Al-Qur’an,
dan jika tidak mampu maka perintahkan padanya untuk mencatat.
Subhanallah, betapa indah tuntunan
yang telah diberikan dalam mendidik anak cara Rasulullah saw.
“Adapun hak anakmu adalah, ketahuilah
bahwa ia berasal darimu. Dan segala kebaikan dan keburukannya di dunia,
dinisbatkan kepadamu. Engkau bertanggung jawab untuk mendidiknya, membimbingnya
menuju Allah dan membantunya untuk menaati perintah-Nya.
Maka, perlakukanlah anakmu sebagaimana
perlakuan seseorang yang mengetahui bahwa andaikan ia berbuat baik pada
anaknya, niscaya ia akan mendapatkan pahala dan andaikan ia berbuat buruk
niscaya ia akan memperoleh hukuan.” (Al Khislal, hal.568)
Teladan Nabi Muhammad SAW dalam
Mendidik Anak
1.Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan
kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan
lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata,
“ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun
berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah
menciumi mereka dan memeluknya.
2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan
mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far
dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan
anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak
ja’far. Ketika mereka datang, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata.
Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang
menimpanya.
3. “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis?
Apakah sudah ada berita yang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan
kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air
mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng
perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada
keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far,
buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk
menghadapi musibah kematian ja’far.”
4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau
memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena
beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi
Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air
mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.
5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan
r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi
aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan
mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa
kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang,
niscaya dia tidak akan di sayangi.”
6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di
doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh
beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak.
Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, biarkanlah dia
sampai selesai dahulu kencingnya.”
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian
membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak
senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci
sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.
7. Ummu Kholid binti kho'id bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku
beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis)
berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW.
ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun
berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!
8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul
dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu
Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”
9. Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti
zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di
letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah
anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .
10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah pernah lama
sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai
Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada
sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab,
“Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau
tergesah-gesah sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau
Al-Husain Radhiyallahu Anhuma
11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu
sayyidah fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau
berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak
itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata,
Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.
Ketika Rasulullah SAW. sedang berada
di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa
anak tersebut.
12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu
Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”
13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat
Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.
14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar
rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak
kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju
baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju
pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis
tersedu-sedu. Bajunya kompang-kamping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah
SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau
seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah
aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah
Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu
pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu.
“Lalu ibuku kawin lagi. Hartaku habis
di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak
mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku
bermain dengan riangnya itu.”
Baginda Rasulullah SAW. lantas
membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu bila aku menjadi
bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu,
Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia
berbicara. Maka langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?”
kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya
pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia
tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.
Sesudah itu, anak itu pun keluar
bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan.
Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya,
“Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi aku
kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku
mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku
Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.”
Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga
beliau wafat
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar