![]() |
Mengatahui perdarahan Saat Hamil |
Adalah wajar, jika seorang wanita khawatir saat
mengalami perdarahan pada masa
kehamilan. Kondisi ini
bisa saja pertanda gangguan pada
kehamilan tersebut. Kekhawatiran
tersebut bisa diperkecil jika Anda mengetahui penyebab sekaligus tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi
perdarahan saat hamil.
Tidak
Selalu Berbahaya
Penyebab perdarahan
saat hamil ada bermacam-macam, begitu pula akibat yang ditimbulkan. Tidak
semua perdarahan yang terjadi selama masa kehamilan mengarah pada
keguguran. Bila pada minggu awal keluar bercak darah, itu pertanda
bahwa sel telur yang telah dibuahi
mulai menempel ke lapisan dinding rahim.
Beberapa penyebab lain perdarahan saat hamil yang tidak terlalu berbahaya adalah:
Haid pada
trimester pertama
Hal ini terjadi bila tubuh calon ibu tidak cukup menghasilkan
hormone progesterone untuk menahan terjadinya perdarahan. Perdarahan juga bisa terjadi saat plasenta masuk
ke dalam dinding rahim, yang memecahkan pembuluh – pembuluh darah kecil.
Kelainan
bentuk rahimb
Beberapa wanita memiliki bentuk rahim yang seolah terbagi dua.
Akibatnya plasenta jadi sukar menempel
ke dinding rahim karena ruangnya
sempit, dan terjadilah perdarahan.
Ada polip
Di leher rahim bisa tumbuh polip, yaitu tonjolan kecil
yang tidak terlalu berbahaya.
Bila polip ini pecah, bisa
terjadi perdarahan. Polip ini bisa
diangkat atau didiamkan saja,
karena bisa hilang sendiri.
Infeksi
leher rahim atau vagina
Infeksi semacam radang
selaput lender bisa menimbulkan perdarahan ringan. Untuk memastikannya, sebaiknya periksa ke
dokter.
Trauma
leher rahim
Kadang perdarahan saat hamil bisa disebabkan oleh adanya benturan leher rahim dengan sesuatu, misalnya dengan penis saat bersenggama. Hal ini
bisa diatasi dengan bed rest (istirahat total di tempat
tidur) dan tidak melakukan senggama
saat perdarahan berhenti.
Bila perdarahan saat hamil lebih sedikit dibanding saat haid
biasanya, berwarna gelap, tidak ada
gumpalan serta rasa nyeri di bagian bawah perut atau punggung, tidak disertai kontraksi, berarti tidak berbahaya dan
biasanya berhenti dalam 24 jam.
Kalau terjadi sebaliknya, bisa jadi itu
merupakan pertanda terjadi keguguran.
Sumber: Majalah Nikah