Cara Nabi Muhammad SAW Membentuk Jiwa Anak


Cara Nabi Muhammad SAW membentuk jiwa anak.   Bagi umat muslim, kita mungkin pernah membaca kisah bagaimana cara Rasulullah SAW mendidik anak dari bayi hingga usia 10 tahun. Dan, kini kita akan melihat tahapannya sesuai kajian Islam, Yakni, kiat Rasulullah SAW dalam mendidik anak usia 10 tahun hingga 18 tahun hingga menikah.

1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.



2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak ja’far. Ketika mereka datang, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya.



3. “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada berita yang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian ja’far.”



4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.



5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”



6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, biarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”



Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.



7. Ummu Kholid binti kho'id bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!



8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”



9. Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .



10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah pernah lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesah-gesah sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma



11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.



Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa anak tersebut.



12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”



13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.



14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya kompang-kamping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu.



“Lalu ibuku kawin lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu.”



Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.



Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, “Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga beliau wafat

Mempercantik Dinding Rumah Dengan Bata Ekspos dan Batu Alam





Mempercantik dinding rumah dengan bata ekspos.  Dinding batu-bata dan dinding batu alam bisa membuat rumah terlihat cantik tanpa harus membeli perabotan mahal. Dinding ruangan bisa dipercantik untuk suasana mengesankan. Sebenarnya banyak inovasi yang bisa kita lakukan untuk mengekspos dinding sehingga tampak lain daripada sebelumnya.
 
Mempercantik Rumah dengan Bata Ekspose
Mengekspos tekstur bahan bangunan untuk dinding merupakan terobosan baru dalam mempercantik dinding rumah dengan bata ekspos  dan membawa ruang menyimpan lebih bernuansa. Tidak hanya itu, melalui penataan yang tepat, tekstur bahan pada dinding dapat memberikan sentuhan artistik pada bangunan. Kesan artistik yang terpancar dari dinding bertekstur dapat menambahkan ruangan terasa lebih hidup. Yang paling sering digunakan dalam masyarakat kita sementara mengekspos dinding dengan batu-bata.

Ukuran batu bata

– Bata Kecil 4 x 10 x 20cm
– Bata sedang  5 x 11 x 22cm
– Bata besar 6 x 12 x 24cm

Keuntungan dari dinding bata

– Memiliki kesan klasik, unik dan etnik
– Memberikan nuansa desa /country dan sederhana
– Biaya relatif lebih murah
– Perawatan mudah (re-coating)
– Sangat baik dikombinasikan dengan furnitur bergaya klasik

Kekurangan dinding bata

– Bila memasang lebih lama (perlu presisi)
– Mudah ditumbuhi jamur, jamur (perlu coating)
– Biaya perawatan pada kasus-kasus tertentu lebih mahal
– Lembab karena dipengaruhi oleh iklim tropis.
– Kekuatan dinding kurang.

Cara pemasangan dinding batu bata

– Perhatikan bata yang akan digunakan, batu bata biasa atau bata press. Karena akan lebih manis jika Anda menggunakan bata press dari batu bata biasa. Impression, jika Anda menggunakan bata biasa, seperti rumah belum selesai.
– Jenis campuran tidak boleh kurang dari 1pc: 4PS, untuk menjaga konektivitas.
– Jenis  Ketebalan yang diamati antara 2-3 cm untuk bata biasa dan bata press lebih kecil, karena akan mempengaruhi – tampilan hasilnya.
– Pemasangan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman
– Perhatikan kerapian pemasangan dan penampilan secara keseluruhan
– Gunakan waterpass untuk mendapatkan ketinggian yang sama dan daerah permukaan datar.
– Pemasangan bata dilakukan secara bertahap ketinggian maksimum 1-1,5 meter setiap tahap.

Dekorasi dinding dengan batu alam

Bahan batu alam adalah salah satu pilihan alternatif selain dinding batu bata. Saat ini lebih populer batu alam. Konsep “kembali ke alam” masih dijual sebagai tema desain perumahan. Pemanfaatan batu alam untuk dinding rumah membuat tampilan hunian berdekatan dengan alam. Selain keren, batu alam juga membuat rumah indah bernuansa alam.

Kedengarannya keren dan netral, semua batu alam dapat disesuaikan dengan gaya apapun di rumah, baik modern minimalis atau klasik. Ada yang mengatakan aura batu alam dapat melepaskan kelelahan dari segala macam rutinitas. Jika kita ingin sedikit jeli, spa,  umumnya bernuansa alam, kebanyakan paparan batu alam.

Cara pemasangan batu alam untuk dinding

– Sebelum dipasang, batu alam harus direndam dalam air. Karena batu alam memiliki pori-pori besar sehingga ketika ditempel langsung biasanya mudah lepas
– Ketika akan dipasang pada dinding, kupas acak permukaan dinding batu alam akan lebih kuat melekat pada dinding
– Gunakan semen khusus
– Batu alam memiliki presisi yang tidak cocok. Penyimpangan dalam ukuran batu alam bisa mencapai 5 mm atau bahkan 1 cm. Kalau sudah begini, hasilnya bisa dipastikan tidak akan rapi. Karena itu terlihat benar batu pada saat presisi pembelian dan penggunaan tukang dengan pengalaman dalam memperbaiki batu alam
– Batu alam relatif berat sehingga Anda membutuhkan lebih banyak semen, pasir kualitas baik dan air bersih sebagai ‘lem’ paste. Semakin rendah kualitas mortar, semakin mudah batu lepas. Pastikan mortir dioleskan secara merata pada permukaan batu yang akan ditempel tidak hanya tengah
– Jangan biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering. Batu memiliki sifat porous (air mengisap) sehingga ketika semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit untuk dihilangkan.
– Setelah pemasangan, permukaan batuan disikat kering. Kemudian tutup dengan cairan coating. Ketika sering terkena air permukaan batu akan anti-jamur dan lumut dan mengkilap sampai setengah tahun. Jika saja akan selalu kering lebih lama.

Desain Batu Bata Ekspos Untuk Rumah Minimalis



Kumpulan Rumah Dengan Mengekspos Bata Merah-Memberikan sentuhan natural pada rumah akan memberi nuansa yang tenang, dan hal tersebut bisa anda lakukan baik pada interior anda maupun eksterior rumah anda, jika pada bagian luar rumah kita bisa menambahkan elemen rumah seperti kolam ikan, air mancur maupun taman, maka pada bagian dalam rumah pun kita dapat memaksimalkan dengan cara memasukkan unsur yang bersifat alami seperti halnya yang akan kita bahas saat ini yaitu dengan mengekspos sentuhan batu bata merah pada dinding rumah.
Desain Bata Merah Ekspos untuk Rumah Minimalis

Dengan menonjolkan bata merah di tembok rumah seperti pada ruang tamu ataupun  pada sisi dinding rumah lainnya akan membuat rumah lebih terlihat tradisional dan tentunya lebih unik, nah untuk memberikan gambaran anda tentang dinding atau tembok yang ekspose bata merah, berikut ini adalah kumpulan gambar rumah dengan mengekspos bata merah.

Pentingnya Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak





Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak.  Akhir-akhir ini umat Islam, khususnya anak-anak hingga remaja lebih cenderung diarahkan orang tua mereka untuk mengikuti persaingan atau lomba bernyanyi dari pada diajari mengaji Al-Qur’an.  Bahkan acara tersebut melibatkan peran orang tua untuk menemani anaknya bernyanyi saat tampil di televisi. Ironisnya, seringkali dijumpai, sang ibu tampil dengan berbusana muslimah, namun sang anak menggunakan pakaian terbuka. Bagaimana fenomena umat Islam semacam ini ? Bagaimanakah seharusnya peran orang tua dalam membimbing dan memberikan pendidikan untuk menjalani kehidupan masa depan. Bagaimana pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak?

Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak

Menjadi Orang Tua Yang Amanah

Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Sebagai orang tua, tentunya memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap anaknya. Bahkan seorang anak memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang tua -nya. Orang tua berkewajiban memberikan fasilitas kehidupan yang layak kepada anaknya sesuai dengan kemampuannya, mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan dan sebagainya.

Anak dan orang tua saling membutuhkan

Selain itu, sebagai seorang muslim, orang tua juga memiliki kewajiban untuk mendidik tentang ajaran Islam terhadap anaknya.  Anak adalah amanat yang harus dijaga dan ditanamkan kepadanya nilai-nilai tauhid dan akhlak yang baik, dengan tujuan agar menjadi hamba Allah yang taat dan patuh terhadap-Nya. Jika ajaran-ajaran Islam ini tidak diperoleh anak di masa hidupnya di dunia, maka kelak di kehidupan akherat, anaklah yang akan menjadi penuntut pertama dan menjadi penyebab terhalangnya orang tua masuk surga.

Kosekwensi yang harus ditanggung orangtua sangat berat, karena ia harus bertanggungjawab penuh terhadap hak-hak anaknya. Bila hak-hak itu dikerjakan dengan benar maka ia akan menjadi orang yang selamat di dunia dan akherat, namun sebaliknya bila tidak benar dalam memenuhi hak-haknya itu maka ia bisa celaka di hari pertanggungjawaban nanti.

Sungguh mengherankan kondisi sebagian umat Islam saat ini. Fakta yang terjadi, membuktikan kecenderungan mereka tidak lagi memperdulikan ajaran-ajaran agamanya. Mereka seringkali merasa lebih senang terhadap apa-apa yang datangnya tidak jelas dari mana sumbernya dan lebih akrab dengan budaya dari luar dari pada budaya Islam sendiri.

Sebagai contoh, telah menjadi pemandangan yang dianggap biasa, bahwa terkadang demi kepentingan tampil di televisi, orang tua tidak begitu perduli dangan pakaian anak perempuannya yang terbuka. Bahkan yang memprihatinkan, para orang tua justru memberi jalan agar anak-anaknya dapat tampil di televisi, walaupun harus membiarkan anak perempuannya membuka bagian-bagian tubuhnya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan orang tua begitu kuat memberikan dukungan terhadap anaknya untuk bisa muncul di televisi, dan tidak peduli terhadap anjuran dan larangan Islam.

    Pertama, karena keinginan yang besar untuk bisa tampil di televisi. Di sini orangtua hingga rela melakukan apa saja (bahkan menyalahi ajaran Islam) demi mensukseskan anaknya agar bisa tampil dan menjadi juara atau artis.
    Kedua, busana muslim bagi mereka hanyalah sebagai trend, bukan sebagai kesadaran yang wajib untuk dilakukan. Sehingga tidak mengherankan jika saat keduanya tampil di televisi, pemandangan yang sangat kontras terlihat, sang ibu menggunakan busana muslimah, sedang sang anak justru tampil berani dengan pakaian terbuka dan mini.
    Ketiga, orang tua menganggap bahwa keberhasilan seorang anak adalah di saat mereka menjadi terkenal di televisi. Sehingga tidak sedikit dari para orang tua merasa lebih bangga jika anaknya mampu tampil di televisi untuk bernyanyi daripada hanya sekedar bisa membaca atau menghafal al-Quran.


Oleh karena itu, pada dasarnya jika lebih diteliti kembali, sebenarnya penyebab dari semua hal yang telah disebutkan diatas adalah karena rendahnya pengetahuan umat Islam terhadap ajaran agama dan minimnya pengetahuan terhadap tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Akibatnya mereka tidak lagi mengidolakan figur-figur yang Muslim. Anak-anak umat Islam sekarang justru cenderung mengelu-elukan orang-orang yang sikap dan perilakunya jauh dari Islam. Bahkan tidak jarang dari anak-anak kita mengidolakan seseorang yang jelas-jelas bukan dari kalangan Muslimin. Sehingga akhlak merekalah yang akan melekat kepada anak-anak kita. Sebab seseorang pasti cenderung akan meniru sikap dan perilakunya orang yang diidolakan.

Maka yang sebenarnya harus dilakukan orang tua adalah mengutamakan pendidikan bagi anaknya, karena inilah yang terpenting. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ اَفْضَلُ مِنْ اَدَبٍ حَسَنٍ

“Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih baik dari pada pendidikan yang baik”
Hal yang paling utama dan pertama yang harus diterima oleh anak dari orang tuanya adalah pendidikan yang baik, utamanya pendidikan tentang agama. Dengan demikian anak akan terbimbing menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral, dan akan mampu menjalani kehidupan ini sesuai dengan ajaran Islam.
Sebaliknya, jika orang tua lebih mengutamakan keahlian-keahlian lain selain pengetahuan agama. Semisal bagaimana mendidik anak agar bisa bernyanyi sehingga dapat tampil di televisi. Bagaimana caranya agar bisa memperoleh harta dan menjadi orang populer. Maka jelas hal ini akan membentuk anak memiliki akhlak yang tidak baik.
Rasulullah SAW telah memperintahkan kepada kita dalam hadits,

اَدِّبوُااَوْلاَ دَكُمْ عَلىَ ثَلاَثِ خِصاَلٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَقِرَائَةِ اْلقُرْاَنِ


“Ajarilah anak-anakmu tiga perkara: cinta kepada nabi kalian, cinta kepada keluarga nabinya, dan membaca Al-Quran”

Ternyata ketiga hal diatas sudah mulai dilupakan para orang tua. Kecintaan kepada Nabinya hanya sebatas pengakuan kata-kata saja, sebagian anak-anak atau bahkan orang tuanya, tidak lagi mengenal siapa sosok sebenarnya Nabi Muhammad SAW. Bagaimana sejarah para keluarga Nabi ? Ketauladanannya yang seharusnya dijadikan barometer bagi umat ini dalam berkehidupan sosial dan berumah-tangga mereka lupakan. Al-Quran pun tidak lagi dijadikan sebagai bacaan sehari-hari, apalagi menghafalnya dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya.

Maka inilah yang menjadi sumber pokok dan penyebab sebagian anak-anak kita lebih mudah untuk diajak atau dipengaruhi oleh budaya-budaya yang jauh dari pada ajaran-ajaran Islam, karena kurangnya peran orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar cinta dalam ketiga hal di atas.
SHARE yuk semoga bermanfaat buat kita semua.