Air Putih : Manfaat dan Kehalalannya


Minum air putih
Setiap hari kita minum air putih. Ya, air memang sangat diperlukan oleh tubuh kita.  Sudah jamak diketahui, air putih sangat bermanfaat bagi kesehatan  manusia. Namun pernahkah kita berpikir kemungkinan  tidak  halalnya (terutama yang dari kemasan)?

Banyaklah minum air putih meski tak haus.  Demikian nasehat  kesehatan  bagi Anda  yang tinggal  di daerah tropis.  Bahkan  Dr. James M. Rippe, kardiolog asal AS, menyarankan  untuk minum paling sedikit 1 kali  lebih banyak  dari apa  yang dibutuhkan  rasa haus.  Sebab  kehilangan 4 % cairan saja  akan  mengakibatkan  penurunan  kinerja sebanyak 22 %.

Semakin banyak melakukan  akivitas, air akan lebih banyak terkuras  dari tubuh.  Bekerja di  ruangan ber-AC  pun  menuntut  orang  untuk minum lebih  banyak,  sekalipun  tidak merasa haus.  Sebab, di ruangan ber-AC  orang akan lebih cepat mengalami dehidrasi.  Demikian pula, banyak  minum air putih  akan membantu menetralisasikan  pengaruh perubahan  suhu ruangan.
Menurut  ahli gizi  dari Seattle,  Susan Kleiner Ph.D, banyak minum air  putih   bisa mengurangi  berbagai  resiko penyakit berbahaya seperti kanker kandung kemih,  colon, dan kanker payudara.   

Sebuah penelitian yang dilakukan  di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle, Amerika Serikat, menemukan  di kalangan wanita  yang minum lebih  dari 5 gelas sehari, resiko  kanker colon-nya menurun sampai  45 %  dibanding mereka  yang  hanya minum  2 gelas atau kurang  per hari.

Lalu,  hasil penelitian  terhadap 99 perempuan (44 diantaranya menderita kanker payudara) menunjukkan  bahwa  peminum  air yang  premenopausal mempunyai  resiko  terkena kanker  payudara lebih  rendah  33 %  dibanding mereka yang tidak terbiasa  minum air putih.
Martin Fox, peneliti  gizi dan lingkungan, dalam bukunya Healthy Water for a Longer Life  memaparkan  hasil  penelitian terhadap penyakit jantung dan kanker.  Menurutnya,  air sehat  adalah yang padat, yaitu  yang mengandung  kalsium dan magnesium sekitar 300 mg/l dan secara moderat memiliki TDS tinggi.  TDS  adalah Total Disolved Solids,  atau Total Pemisahan Kepadatan, yaitu ukuran  dari kandungan mineral dalam air.

Saran lain,  yang terbaik adalah minum air  putih  pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.  Minimal 6-8 gelas sehari. 
Dengan semakin mahalnya air bersih, terutama  di kota-kota, bisnis air  dalam kemasan pun  berkembang.  Di tanah air, kini setidaknya  ada 246  perusahaan air minum dalam kemasan.
Elvina Rahayu dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika di Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)  menjelaskan, hanya  ada satu titik  kritis dalam  produksi  air kemasan.  Yakni, proses  penjernihan  (bleaching)  air yang menggunakan arang aktif.  “arang aktif  dapat  dibuat  dari tanaman, tapi  bisa juga dari tulang hewan,” kata Vina.

Yang masalah  bila arang itu  dari hewan, terutama  arang impor  dari Negara-negara Barat.  Bukan apa-apa, sebab arang  aktif di Negara-negara maju kebanyakan dari tulang babi atau  hewan yang tidak disembelih secara islami. (bangkai).
Alhamdulillah banyak produk air kemasan di tanah air yang sudah bersertifikat halal.  

Dari berbagai sumber

Si Kecil Alergi: Pencegahan



Mengenal Penyebab Alergi pada Anak
Alergi merupakan suatu reaksi tubuh  yang diakibatkan oleh suatu kontak antara tubuh dengan lingkungan sekitar. Alergi merupakan salah satu penyakit anak-anak yang paling umum.  Walaupun penyakit ini sering dialami oleh oleh anak-anak namun  bila kita peka terhadap perkembangan anak maka sebenarnya kita bisa mencegah  si kecil dari penyakit  alergi ini.

Pengobatan yang paling ampuh  terhadap  penyakit  alergi adalah  dengan menghindari zat-zat penyebab alergi.  Meskipun alergi  pada masa kanak-kanak  tidak bisa dicegah secara total, ada beberapa  hal yang bisa  Anda lakukan  untuk  mencegah dan mengurangi  si kecil dari alergi:

  • Hindari si anak  dari makanan yang berpotensi  menyebabkan alergi, misalnya putih telur, susu sapi, sereal gandum dan madu.  Hindari pula makanan – makanan  padat  sampai  usianya  mencapai 6 bulan.  Secara bertahap  kenalkan  beberapa makanan baru , mulailah  dengan makanan  lunak  (sereal beras atau gandum).
  • Bersihkan  seluruh rumah , terutama  tempat  tidur si kecil supaya sebisa mungkin terbebas dari debu.
  • Kosongkan dan bersihkan ruang tidur bayi,  lepas semua  karpet yang menempel  di lantai, gantilah dengan lantai kayu atau Linolium.
  • Usahakan untuk mengisi ruang tidur si kecil dengan satu tempat tidur saja dan tutuplah kasur  dan boks bayi dengan menggunakan  plastic anti debu.  Beralihlah menggunakan  bantal  dakron  atau bantal karet, gunakan  selimut dari bahan katun dan bukan dari bahan  perca atau kapas.
  • Bersihkan  ruangan setiap hari.  Saat membersihkan, buka  semua  pintu dan jendela  agar udara  segar masuk, kemudian tutup kembali.  Saat   membersihkan  debu, gunakan kain basah atau kain berminyak supaya  debu tidak  terbang ke mana-mana  semua mainan harus  disingkirkan dari kamar si kecil.
  • Jika mungkin, gantilah semua perabot yang  berlapis kain dengan  perabot yang  terbuat  dari bahan yang bisa dilap,  seperti kayu, vinil atau kulit.
  • Mungkin Anda perlu memasang penyedot debu ruangan terutama di dapur  dan di kamar mandi.
  • Hindari anak dari binatang peliharaan.
  • Jangan izinkan  orang merokok dalam ruangan, karena perokok pasif bisa memperburuk  gejala-gejala alergi.
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suntikan alergi pada anak Anda.

Perhatikan Efek Samping

Perlu bagi orang tua  untuk mewaspadai  aksi dan efek  samping obat-obatan anak.   Anak-anak tidak bisa menggunakan obat-obatan yang ditujukan  bagi orang dewasa.  Sebelum Anda memberi obat,  konsultasikan dahulu dengan dokter Anda.  Dokter akan  meresepkan  obat yang sesuai  untuk  anak Anda.  Tanyakan cara terbaik untuk  mengatasi situasi  darurat.

Anda harus mengerti pertolongan pertama bila terjadi serangan asma atau alergi.  Mintalah semua anggota keluarga  untuk berpartisipasi.  Selain  itu, hindarkan  anak  dari beberapa  makanan  yang bisa menimbulkan alergi, diantaranya kasein, suatu bentuk protein  susu.  Beberapa jenis makanan  lain yang harus diwaspadai di antaranya bakso, es krim, coklat, permen dan sup.  (Sumber : infokes.com)

Artikel terkait:
Si Kecil Alergi: Kenali Gejalanya
Si Kecil Alergi: Pencegahan